Berita Terkini :
http://picasion.com/

Makalah Zoologi Vertebrata "Kadal Kebun"

Sunday, October 16, 2011 | 1comments

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kadadal kebun alias bengkarung adalah sejenis reptil berkaki empat anggota suku Scincidae. Disebut kadal kebun, karena bengkarung biasa dijumpai di kebun pekarangan. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai East Indian Brown Mabuya, Many-lined Sun Skink atau Common Sun Skink. Sedangkan nama ilmiahnya Mabuya multifasciata, merujuk pada garis-garis samar memanjang tubuhnya. Kadal yang menyukai tempat bersema dan berumput, baik di tempat terbuka maupun yang terlindung oleh pepohonan. Sering terlihat berjemur di pagi hari di jalan setapak yang terbuka, tepi parit, atau di pematang sawah. Pada siang hari bengkarung mencari makan di tempat-tempat yang kelindungan di kebun, pekarangan atau halaman rumah. Di malam hari, kadal ini tidur di bawah lapisan serasah, timbunan kayu atau tumpukan batu.
Tubuh reptil terdiri dari tiga bagian yaitu: kepala, leher, badan, dan ekor.Bagian kepala terbentuk seperti pyramid, dan bila dibandingkan dengan tubuhnya ukurannya relatif kecil. makanan kadal sangat bervariasi. Mulai dari buah-buahan dan bahan nabati lain, serangga, amfibia, reptil yang lain, mamalia kecil, bangkai, bahkan kadal besar semacam biawak Komodo juga dapat memburu mamalia besar, hingga sebesar rusa atau babi hutan. Sistem rangka pada kadal (mabauya multifasciata) dapat di bedakan menjadi dua bagian yaitu endoskeleton dan ensoskeleton. Reptil darat umumnya mempunyai kelenjar pencernaan di mulut yang baik.. Kelenjar-kelenjar ini antara lain di daerah fasial, lingual dan sub lingual. Kelenjar racun pada kadal beracun merupakan modifikasi dari kelenjar sub lingual
Selain mulut kadal kebun juga mempunyai Lidah dan Gigi-gigi yang melekat pada rahang. Dari mulut dilanjutkan ke faring, esofagus dan lambung. Lambung dengan bagian fundus dan pilorus. Dari lambung kemudian ke intestinum., rektum, dan kloaka. Hati dan pankreas berpembuluh ke intestinum. Kloaka untuk mengeluarkan sisa-sisa pencernaan, ekskret dan untuk reproduksi.
B. umusan Masalah
  • Kebiasaan dan penyebaran
  • Morfologi Kadal Kebun
  • Makanan dan Habitat
  • Anatomi Mauboya multifascinata (Kadal Kebun)
  • Sistem pencernaan, sistem sirkulasi, ekskresi, syaraf, dan sistem koordinasi
C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui kadal kedun secra khusus baik itu kebiasaan dan penyebarannya , morfologinya, makanan dan habitatnya, dan sistem-sitem yang bekerja didalam tubuh reptil (Kadal Kebun)








BAB II
PEMBAHASAN
Kadal kebun alias bengkarung adalah sejenis reptil berkaki empat anggota suku Scincidae. Disebut kadal kebun, karena bengkarung biasa dijumpai di kebun pekarangan. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai East Indian Brown Mabuya, Many-lined Sun Skink atau Common Sun Skink. Sedangkan nama ilmiahnya Mabuya multifasciata, merujuk pada garis-garis samar memanjang tubuhnya.
Kadal yang banyak ditemukan di pekarangan, kebun-kebun, tegalan rerumputan atau persawahan, sampai ke hutan belukar. Gesit dan agak gemuk, kepala seolah-olah menyatu dengan leher yang gemuk kokoh; penampang tubuh nampak bersegi empat tumpul. Total panjangnya hingga sekitar 22 cm, kurang-lebih 60% daripadanya adalah ekor.Sisi atas tubuh berwarna coklat tembaga keemasan, kerap dengan bercak-bercak kehitaman di tepi sisik yang membentuk pola garis memanjang yang kabur terputus-putus. Sisi lateral tubuh dengan warna gelap kehitaman atau kecoklatan berbintik-bintik putih (pada yang betina atau hewan muda), atau keputihan dengan saputan warna kuning terang hingga jingga kemerahan (pada kadal jantan). Sisi bawah tubuh abu-abu keputihan atau kekuningan.
Sisik-sisik di tengah tubuh tersusun dalam 30-34 deret. Sisik-sisik dorsal (punggung), dan jarang-jarang juga sisik lateral (di sisi tubuh), pada hewan dewasa memiliki 3 lunas halus sampai kuat (jarang-jarang, sebagian sisik dorsal berlunas 4 atau 5). Sisik-sisik kepala di sebelah posterior (belakang) halus alias tak berlunas; sisik-sisik prefrontal (di atas moncong) saling bersentuhan.


A. Kebiasaan dan penyebaran
Kadal kebun yang menyukai tempat bersema dan berumput, baik di tempat terbuka maupun yang terlindung oleh pepohonan. Sering terlihat berjemur di pagi hari di jalan setapak yang terbuka, tepi parit, atau di pematang sawah. Pada siang hari bengkarung mencari makan di tempat-tempat yang kelindungan di kebun, pekarangan atau halaman rumah. Di malam hari, kadal ini tidur di bawah lapisan serasah, timbunan kayu atau tumpukan batu.
Bengkarung pandai memanjat pepohonan, tebing batu atau bahkan dinding tembok yang tegak namun kasar, sampai ketinggian sekitar 8-10 meter. Kadal jantan memiliki semacam teritori yang dipertahankannya dari jantan yang lain. Pertarungan antar jantan ini berjalan menarik, namun tidak berlangsung lama. Makanannya terdiri dari aneka serangga, cacing, kodok kecil, dan juga reptil yang lain seperti cecak dan jenis kadal lain yang bertubuh lebih kecil.
B. Morfologi Kadal Kebun

Kadal kebun (Mabuya multifasciata) betina tengah berjemur
Tubuh Kadal kebun terdiri dari tiga bagian yaitu: kepala, leher, badan, dan ekor.Bagian kepala terbentuk seperti pyramid, dan bila dibandingkan dengan tubuhnya ukurannya relatif kecil. Mulutnya berbentuk celah melebar. Terdapat sepasang mata terletak pada bagian dorsolateral. Masing-masing mata memiliki dua pelupuk yang dapat digerakkan dan terdapat membran niktitans yang transparans, terletak pada ujung anterior mata. Membran ini berfungsi untuk membersihkan kornea pada saat diperlukan. Pada bagian sisi lateral terdapat celah dangkal berbentuk oval yang merupakan lubang telinga luar
Adapun bagian-bagian tubuh kadal kebun terdiri dari:
1. Caput
Caput adalah bagian tubuh pada daerah anterior dimana bagian-bagian dari caput adalah sebagai berikut :
1. Rima oris terletak diantara anterior caput
2. Labium superior dan inverior
3. Organon visus, yang dilengkapi dengan adanya palpebra superior dan inferior yang keduanya dapat digerakkan. Disamping itu dijumpai pula adanya membrane melintang disudut anterior orbita.
4. Sepasang nares anterior yang terletak diujung depan maksila.
5. Porus acusticus eksternum, terletak dibelakang mata.
2. Truncus
Berbentuk memanjang yang ditutup oleh sisik yang berbentuk heksagonal. Dijumpai adanya extrimitas (anggota badan bebas) yang terbagi atas ekstrimitas cranialis (posterior) badan yang terbentuk oleh; branchium, antribrancium, manus yang memiliki falcula (jari-jari) yang berjumlah 5 buah dibagaian anterior yaitu: poluks, socundus, medium, numulus dan minimus.sedang yang berada dibagian posterior berjumlah 3 yaitu: femur, crus, pes yang memiliki 5 buah digiti (jari-jari) bervakuola, yang nama jari-jarinya sama dengan ekstremitas anterior kecali yang ppertama disebut hallux.
3. Serviks atau colum yang dapat digerakkan
4. Caudal, berbentuk silindris panjangnya hampir dua kali panjang badan+kepala, pangkalnya tebal dan makin meruncing ke rah distal.
Bagian leher panjang dan berlanjut dengan badan, bagian leher ini hanya ditandai oleh adanya lekukan saja. Pada bagian badan terdapat dua pasang alat gerak yaitu bagian anterior dan bagaian posterior. Pada bagian ventral terdapat lubang kloaka yang berbentuk celah melintang. Pada jenis kadal yang ditemukan di India (Uromastix), terdapat beberapa lubang preanofemoral yang terdapat pada bagian pangkal alat gerak bagian belakang. Bagian ekor berbentuk silindris, pada kadal panjangnya kurang lebih 2,5 kali panjang badan ditambah kepala (Kastawi dkk, 1992)
Selain morfologi yang disebutkan di atas, sebagaimana galibnya reptil, kadal kebun berdarah dingin (itu sebabnya kadal kebun kerap berjemur) dan mempunyai sisik-sisik yang beraneka bentuknya yang terbangun dari zat tanduk. Terdiri tak kurang dari 40 suku, kadal memiliki pola warna, bentuk dan ukuran yang sangat beragam. Sebagian jenis mempunyai sisik-sisik yang halus berkilau, terkesan licin atau seperti berminyak, walaupun sebenarnya sisik-sisik itu amat kering karena kadal tidak memiliki pori di kulitnya untuk mengeluarkan keringat atau minyak.
Kebanyakan kadal kebun bertelur (ovipar), umumnya kadal kebun dapat menumbuhkan kembali ekor atau bahkan tungkai yang terputus. Beberapa spesies kadal kebun tak berkaki, seperti ular kaca misalnya, memiliki struktur gelangan bahu dan panggul dalam tubuhnya, meski tak ada tungkainya. Meski bentuknya mirip, kadal-kadal kebun ini bisa dibedakan dari ular sejati karena memiliki pelupuk mata yang dapat digerakkan, lubang telinga luar, dan dapat memutuskan ekornya dalam keadaan bahaya; ciri-ciri yang tak dimiliki oleh ular. Banyak jenis kadal yang merupakan pemanjat pohon yang baik atau pelari cepat. Beberapa di antaranya bahkan dapat berlari di atas dua kaki dengan amat cepatnya, seperti halnya kadal tercepat di dunia: iguana berekor duri dari marga Ctenosaura.Kadal-kadal tertentu, misalnya bunglon, dapat berganti warna sesuai kondisi lingkungan atau suasana hati. Meski kebanyakan hidup di daratan, umumnya kadal dapat berenang dengan baik. Beberapa jenisnya, seperti biawak, bahkan beradaptasi dengan baik di lingkungan perairan.
C. Makanan dan Habitat
 Makanan
Kebanyakan kadal kebun tinggal di atas tanah (terestrial), sementara sebagiannya hidup menyusup di dalam tanah gembur atau pasir (fossorial). Sebagian lagi berkeliaran di atas atau di batang pohon (arboreal). Alih-alih sebagai predator penyergap, kebanyakan kadal kebun aktif menjelajahi lingkungannya untuk memburu mangsa.Walaupun kebanyakan jenisnya adalah binatang pemangsa (predator), namun sesungguhnya makanan kadal kebun sangat bervariasi. Mulai dari buah-buahan dan bahan nabati lain, serangga, amfibia, reptil yang lain, mamalia kecil, bangkai, bahkan kadal besar semacam biawak Komodo juga dapat memburu mamalia besar, hingga sebesar rusa atau babi hutan.
Kadal kebun bertubuh kecil memakan aneka serangga seperti nyamuk, lalat, ngengat dan kupu-kupu, berbagai tempayak serangga, cacing tanah, sampai kodok dan reptil yang lain yang berukuran lebih kecil. Kadal kebun (Mabuya multifasciata) kadang-kadang memangsa kodok tegalan (Fejervarya limnocharis), bahkan suka memanjat tembok yang kasar untuk menangkap cecak kayu (Hemidactylus frenatus) yang terlengah.
 Habitat
Di indonesia reptil yang dapat di temukan adalah Mabouya multifasciata (kadal kebun) yang terdapat hampir di semua tempat ,lubang tanah ,dan biasanya lebih suka pada tempat-tenpat yang kering ,di perairan di daratan di pepohonan. Kebanyakan kadal tinggal di atas tanah (terestrial), sementara sebagiannya hidup menyusup di dalam tanah gembur atau pasir (fossorial). Sebagian lagi berkeliaran di atas atau di batang pohon (arboreal). Alih-alih sebagai predator penyergap, kebanyakan kadal aktif menjelajahi lingkungannya untuk memburu mangsa.
D. Anatomi Mauboya multifascinata (Kadal Kebun)

Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa kadal kebun coba berekelamin betina karena terdapat ovarium berwarna kuning yang terdapat di bawah urinary bladder. Pada bagian dalam terdapat organ-organ seperti cor, pulmo, hepar, vasirafella, ventriculus, duodonum, ductus disferens, intestion tenue, ovarium dan kloaka. Organ-organ ini melakukan aktivitasnya agar kondisi tubuh tetap normal. Adapun fungsi-fungsi organ tersebut menjalankan berbagai sistem seperti pernafasan, sistem ekskresi sistem saraf dan lain-lain.
E. Sistem Rangka Pada Kadal Kebun
Sistem rangka pada kadal kebun dapat di bedakan menjadi dua bagian yaitu endoskeleton dan ensoskeleton.
a). Eksoskeleton, berasal dari epidermis, berupa sisik menanduk yang menyelubungi permukaan tubuhnya, posisi seperti sususnan genting, bentuk sisik berbeda antara bagian kepala,badan, ekor.
b). Endoskeleton , terdiri dari sekeleton aksial dan apendikular. Sekeleton aksial terdiri tengkorak, kolumna, perebralis, sternum dan rusuk
Vertebrae ekor tidak menulang secara sempurna, ekor mudah putus, tetapi cacat mengalami regenerasi. Columna vertebrae terbagi menjadi servikal, torax, lumbar, sakral, dan kaudal. Ada tulang rusuk yang bebas. Tulang-tulang sebagian terdiri atas kartilago. Kolumna vertebralis dengan otot-otot segmental yang nampak jelas
F. Sistem Otot Kadal Kebun
Kadal kebun memiliki sistem otot daging yang lebih kompleks bila di bandingkan dengan amfibia, karena otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat dari pada di dalam air, selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat
Otot aksial (otot badan) kadal kebun mulai menunjukkan beberapa speasialisasi seperti yang dikelompokkan pada mamal. Otot kadal kebun terutama untuk gerakan lateral tubuh dan menggerakkan ruas-ruas tulang belakang. Dermal atau otot kulit berkembang baik pada kadal kebun Jaringan tungkai pada kadal kebun menunjukkan variasi bergantung pada tipe gerakannya
G.Sistem Pencernaan
Kadal kebun umumnya mempunyai kelenjar pencernaan di mulut yang llebih baik. Hal ini di hubungkan dengan keperluan untuk pelumasan makanan yang kering agar mengurangi gesekan saat di telan. Kelenjar-kelenjar ini antara lain di daerah fasial, lingual dan sub lingual. Kelenjar racun pada reptil berasal dari beberapa kelenjar mulut tersebut. Kelenjar racun pada kadal beracun merupakan modifikasi dari kelenjar sub lingual
Lidah dapat dijulurkan dengan mudah (bebas). Gigi-gigi melekat pada rahang. Dari mulut dilanjutkan ke faring, esofagus dan lambung. Lambung dengan bagian fundus dan pilorus. Dari lambung kemudian ke intestinum., rektum, dan kloaka. Hati dan pankreas berpembuluh ke intestinum. Kloaka untuk mengeluarkan sisa-sisa pencernaan, ekskret dan untuk reproduksi
Mulut yang dapat terbuka lebar memiliki dentes (gig-gig) yang berfungsi untuk keperluan ofensif dan mempertahankan serta mengunyah. Barisan gigi itu dapat dibedakan atas dua deretan, deretan gigi yang conisch (bentuk kerucut) menempel pada rahang dan gigi ini sebagai gigi pleurodont, bengkok ke arah cavum oris. Pada palatum (tulang langit-langit) terdapat deretan gigi halus yang disebut dentes palatini. Lingua yang tipih bersifat bipida (bercabang dua) terletak di dasar cavum oris. Dibelakang varing terdapat esovagus yang merupakan saluran silindris menuju ventriculus yang terdiri atas bagian vundus yang agak bulat dan bagian kecil di sebut viloris bagian ini bersambung dengan intestinum tenue (usus halus) terus di lanjutkan oleh intestinum crasum (usus besar) yang sering di sebut rektum. Diantara kedua intestinum itu terdapat caecum yang sangat pendek akhirnya rektum bermuara pada kloaka. Gladulae digestiva berupa hepar yang terdiri atas lobus dexter dan sinister berwarna coklat. Pada bagian caudal lobus dexter hepatis terdapat vesica fellea. Glandulae pancreatisa terlatak antara ventriculum dan bagian craneal intestinum tenue. Kloaka merupakan muara umum untuk tractus digestiva, excretoria dan reproductiva
H. Sistem Respirasi
Paru-paru Kadal Kebun berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru kadal kebun lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada kadal kebun pertukaran gas tidak efektif. Udara masuk melalui nares externa terus menembus plat yang keras menuju ke nares interna (di belakang lubang) dan kemudian melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke larynx. Larynx tersusun atas tulang rawan tiga buah dan berisi beberapa pasang pita sura (bagi yang bersuara). Selanjutnya berhubungan dengan trachea yang tersusun atas gelang-gaelang tulang rawan. Trachea bercabang menjadi dua bronchi, yang selanjutnya masing-masing menuju ke paru-paru. Paru-paru terbagi atas bagian-bagian interior yang lebih komplek daripada amfibia yang mengandung kapilar pulmonalis
Paru-paru kadal kebun dilingkapi oleh tulang iga dan paru-paru di potong longitudinal sehingga deretan faveolus tampak
I. Sistem Sirkulasi

System sirkulasi pada kadal kebun lebih sempurna daripada Amfibi oleh sebab adanya paru-paru fungsional dan ginjal metanefros. Atrium jantung terbagi sempurna menjadi ruangan kanan dan kiri, sinus venosus, menyatu dengan dinding dari atrium kanan, ventrikel terpisah oleh septum (sekat).Jantung terletak di bagian anterior ventral dari rongga thorax. Terdiri atas sinus venosus yang kecil, dua buah auricula dan dua ventricula. Antara dua ventricular terdapat septum yang umumnya tidak sempurna, karena masih ada voramen pannizae
Darah dari vena masuk ke dalam jantung sinus venosus, auriculum dextra, ventriculum dextra, arteri, pulmonalis dari paru-paru darah kembali masuk auriculum sinestra, dan terus ke ventriculum sinistra. Dari sini akan melalui sepasang archus aorticus yang selanjutnya kea rah dorsal mengelilingi oesphagus, dari dasar archus aoricum dexter muncul dua arteri carotis (arteri carotis comunis dextra sinistra) yang menuju ke leher dan kepala, dan arteri subelavia menuju ke masing-masing extremitas anterior.Dua arcusn aorticus menghubungkan disi menjadi satu di sebelah dorsal menjadi aorta dorsalis, yang akan memberikan darah kepada alat-alat dalam rongga tubuh, ke extremitas posterior dan ekor. Darah vena dikumpulkan oleh vena kava anterior yang menampung darah dari kepala dan kedua extremitas anterior, oleh sebab vena kava posterior yang menampung darah dari organ reproductivum dan ren, oleh vena porta hepatica menampung darah dalam tractuas digestive yang memecah menjadi kapiler-kapiler di dalam hepar dan dikumpulkan oleh vena hepatica yang pendek dan vena epigastris pada masing-masing sisi dala rongga abdominalis menampung darah dari extremitas posteriosr, ekor dan tubuh. Dari kedua vena cava itu akan masuk ke dalam sinus venosus.
J. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada reptil (kadal kebun) pada umumnya berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Reptil (kadal kebun) yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih. Sedangkan jika pada hasil metabolismenya bercampur berwarna gelap (hitam, coklat, dsb), umumnya itu merupakan hasil metabolisme yang tidak sempurna dari apa yang telah dimakan oleh hewan ini.
Ginjal kadal trutama kadal kebun, sama sepeti halnya pada burung dan mamalia, di kenal sebagai metanefros, sedangkan ginjal pada saat embrio adalah pronefros dan metanefros. metanefros pada dasarnya serupa dengan mesonefros tetapi lebih ringkas dan memuat jumlah lebih banyak unit-unit renal,ada saluran menuju tubulus dan akhirnya menyatu disebut ureter.perkembangan tipe ginjal adalah untuk efisiensi ekskretori akibat meningkatnya aktivitas).Ginjal berwarna kecoklat-coklatan dan terdiri atas sepasang, terletak di daerah sacrum dan merupakan benda yang retroperitronial dan terdiri atas lobus anteriordan lobus posterior. Dari masing-masing ren terdapat ureter yakni ureter sinesta dan dextra. Pada hewan jantan sebelum bermuara di kloaka ureter itu bersatu dahulu dengan vase deverensia, sedang pada hewan betina langsung ke kloaka. Vasica urinaria yang merupakan kantung tipis yang terletak di dekat kloaka dan bermuara sebelum ventralnya, berfungsi sebagai kumpulan urine sementara .Ada kandung kemih, tetapi kotoran/ekskret bersifat semisolid (setengah keras) seperti pada burung, dan di keluarkan langsung melalui kloaka bersama tinja. Ekskret itu mengandung urat, bagian dari air kencing, yaitu bahan berwarna putih, biasanya sebagai garam Na dan mengandung zat kapur.
K. Sistem Saraf
Enchephalon terdiri atas : dua lobus olfactorius yang panjang yang berhubungan dengan haemisphaericum cerebri yang terletak di muka. Mesencephalon yang tertutup oleh haemisphaerium cerebri terbagi oleh sulcus medianus menjadi dua corpora bigemina. Cerebellum (myencephalon) berbentuk kecil terletak di belakang mesencephalon. Di sebelah bawah cerebellum terdapat medulla oblongata yang lebar di sebelah anterior yang mempunyai cekung fossa rhomboidea yang sebagian ditutupi cerebellum. Di sebelah dorsal dari mesencephalon suatu bulatan kecil epihyse, sedang sebelah ventral terdapat hypophyse. Selanjutnya medulla oblongata (metencephalon) dilanjutkan oleh medulla spinalis. Pada otak terdapat 12 nervi cerebrales
Otak tengah pada reptil(kadal kebun) telah mengalami perubahan pada cerebrum yang diakibatkan perkembangan ukuran dari belahan-belahan otak karena adanya invasi pallium oleh beberapa sel saraf sehinga menjadi bentuk neopallium. Cerebellum reptil(kdal kebun) relatif lebih besar dari pada milik amfibi. Sekali lagi kemampuan ini dihubungkan dengan macam gerakan dari kebanyakan reptil.(kadal kebun) memiliki 12 saraf cranial.

L. Sistem reproduksi
 Sistem Genitalia Jantan
a. Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin.
b. Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil(kadal kebun) duktus deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek.
 Sistem Genitalia Betina
1. Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis.
2. Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga selom sebagai ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland akan menghasilkan cangkang kapur
Kadal betina terbukti lebih unggul dibanding kadal jantan. Mereka menentukan pasangan, memegang keputusan tentang di mana mereka akan tinggal, bahkan juga menentukan jenis kelamin anak. Semua siklus reproduksi dan perkawinan sangat tergantung oleh pihak betina. Ukuran tubuh betinanya hanya setengah dari kadal jantan. Namun mereka memiliki siklus reproduksi yang cukup unik. Bukan hanya menentukan pasangan dan tempat tinggal saja, kadal betina juga bebas berpasangan dengan lima atau enam kadal jantan sekaligus dalam sekali masa reproduksi. kadal betina mengumpulkan semua sperma dari pasangannya di dalam rongga perutnya yang bernama spermatesa. Ia juga bebas memilih sperma ini untuk menentukan jenis kelamin anak sesuai keinginannya. secara teori, mereka memilih sperma berdasarkan kromosom seks. Kepioniran kadal betina dibanding pejantannya ini masih merupakan teka-teki, sebab terbukti tubuh kadal betina lebih kecil dari pejantan
Telur reptile(kadal kebun) sedikit lebih keras di bandingkan dengan amphibi kuning telur lebih banyak di butuhkan untuk perkembangan embrio dan setelah menetas. Dan telurnya juga sering di selubungi oleh albumen dan lapisan pembungkus luar berupa cangkang kalkareus (Cangkang kapur).









BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Disebut kadal kebun, karena bengkarung biasa dijumpai di kebun pekarangan, kadal menyukai tempat bersema dan berumput baik di tempat terbuka maupun yang terlindung oleh pepohonan. Tubuh kdal kebun terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya bagian kepala, leher, badan, dan ekor, makanannya berupa serangga-serangga kecil seperti, belalang, lalat, kupu-kupu sampai mamalia tingkat tinggi, system pencernaan terdiri dari mulut di dalam mulut terdapat lidah yang bias dijulurkan dan gigi-gigi yang melekat pada rahang , selain mulut kadal kebun juga memiliki system pencernaan berupa pharix, oesopagus, lambung, usus, sampai anus. Kadal kebun mengunakan paru-paru untuk pernafas, dan system sirkulasi kadal kebun menggunakan jantung, sedangkan sistem reproduksinya terdiri dari sistem genetalia jantan dan sistem genetalia betina.
B. Saran
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan yang perlu di sempurnakan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya khususnya dosen pengampu mata kulyah Ekologi tumbuhan. Dan penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.





DAFTAR PUSTAKA

Sujadi, Bogod.2004. Biology of Science. Trunobio : Bogor.
Campbell, N.A, J.B. Reece, and L.G Michael. 2000.
Concept and Connection. 3rd ed. Addison Wesley Longman Inc. 809p
F. Lytle,Charles.1976.General Zoology. Mc. Graw Hill : London.
Continue Reading

KATAK POHON

| 1comments

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelas Amphibia mencakup sekitar 4000 spesies. Kelompok hewan ini umumnya hidup di dua tempat, yaitu air dan darats selama metamorfosisnya. Banyak jenis katak di air saat masih berupa larva. Larva katak yang disebut kecebong atau berudu ini tidak memiliki kaki namun memiliki insang dan berekor. Dalam metamorfosis selanjutnya, dua pasang kaki katak berkembang, sedangkan insang dan ekornya menghilang. Setelah kainya berkembang, katak hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru.
Sebagian besar amphibian memilki ciri-ciri khusus lainnya, yaitu :
 Berkulit licin tidak bersisik
 Menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm
 Fertilisasi secar eksternal di air, genangan air, atau tempat yang lembap sperti di bawah daun
 Menghasilkan telur (bersifat ovipar) yang tidak bercangkang.
Tidak semua amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan ceacilia ada yang hanya hidup di air dan ada yang hidup di darat. Namun, sebagian besar amphibian hidup di dekat air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Amphibian terdiri dari tiga ordo yaitu Anura, Urodela, dan Apoda.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi katak pohon?
2. Bagaiman sistem peredaran darah pada katak pohon?
3. Bagimana sistem pencernaan pada katak pohon?
4. Bagaimana sistem pernapasan pada katak pohon?
5. Bagaiman sistem ekskresi pada katak pohon?
6. Bagaimana sistem saraf pada katak pohon?
7. Bagaimana sistem indera pada katak pohon?
8. Bagaimana reproduksi pada katak pohon?
C. Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui Deskripsi, Pemerian, Kebiasaan dan penyebaran katak pohon
2. Mengetahui sistem peredaran darah pada katak pohon
3. Mengetahui sistem pencernaan pada katak pohon
4. Mengetahui sistem pernapasan pada katak pohon
5. Mengetahui sistem ekskresi pada katak pohon
6. Mengetahui sistem saraf pada katak pohon
7. Mengetahui sistem indera pada katak pohon
8. Mengetahui reproduksi pada katak pohon




BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi
Katak-pohon bergaris adalah nama sejenis kodok yang biasa hidup di pohon. Katak ini juga disebut dalam beberapa bahasa daerah sebagai cehay atau cekay (Sd.), perkak (Bms.) dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris kodok ini dikenal sebagai Striped Tree Frog, Four-lined Tree Frog, Common Tree Frog, Banana Frog dan beberapa nama lainnya. Nama ilmiahnya adalah Polypedates leucomystax.

]

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Amphibia

Ordo: Anura

Famili: Rhacophoridae

Genus: Polypedates
Tschudi, 1838
Spesies: P. leucomystax

Nama binomial

Polypedates leucomystax
(Gravenhorst, 1829).

B. Pemerian
Katak yang agak ramping berukuran sedang. Panjang tubuh dari moncong ke anus (SVL, snout-to-vent length) sekitar 50 mm pada kodok jantan, dan sampai dengan 80 mm pada yang betina.
Punggung (dorsal) berkulit halus, tanpa lipatan, tonjolan atau bintil-bintil. Warna sangat berubah-ubah, coklat muda kekuningan, keabu-abuan sampai pucat keputihan. Polos, berbintik gelap besar dan kecil, atau bergaris-garis memanjang. Kodok ini juga dapat berubah warna dari yang berpola agak gelap dan kontras di waktu malam, hingga pucat dan samar-samar di waktu siang.
Terdapat suatu garis atau pita gelap kehitaman sampai hitam antara hidung dengan mata, terus ke belakang melewati sisi atas timpanum (gendang telinga) sampai ke bahu. Pita hitam itu dibatasi garis tipis kuning keemasan di sebelah atasnya, terutama dari mata hingga ke bahu di atas timpanum. Garis keemasan serupa itu terdapat pula pada sibir sempit di sisi tangan, dari siku hingga ke sisi lateral (samping) jari-jari tangan; dan di sisi telapak kaki hingga sisi lateral jari-jari kaki. Sisi bawah (ventral) berbintil halus, berwarna putih sedikit keemasan.
Tangan dan paha dengan garis-garis (coreng) miring kehitaman. Jari-jari di tangan berselaput renang setengahnya atau hampir tak ada. Selaput renang di kaki berwarna kehitaman, mencapai ruas jari paling ujung; kecuali pada jari keempat (yang terpanjang), hanya mencapai ruas kedua dari ujung.
Mata besar, menonjol; iris kuning keemasan. Bibir atas keemasan, bibir bawah kehitaman.
C. Kebiasaan dan penyebaran
Katak yang sering ditemukan dekat pemukiman dan hutan sekunder. Aktif terutama di malam hari, kodok ini sering terdengar berbunyi keras sejak menjelang magrib. Katak-pohon bergaris memangsa aneka jenis serangga.
Pada musim kawin, banyak individu jantan (kadang-kadang hingga sekitar 10 ekor) yang berkumpul dekat kolam, parit atau genangan air lainnya. Katak-katak jantan ini memanjat semak-semak rendah atau pohon kecil di dekat genangan, hingga ketinggian 1 m atau lebih di atas tanah, serta bersuara sahut-menyahut dari tenggerannya itu untuk memikat katak betina. Jika bertemu, pasangan katak pohon ini lalu bergerak mencari posisi daun atau ranting yang menggantung di atas air untuk menempelkan telurnya.
Telur-telur itu diletakkan di sebuah sarang busa yang dilekatkan menggantung di atas genangan, pada daun, ranting, tangkai rumput, atau kadang-kadang juga pada dinding saluran air. Gelembung-gelembung busa ini akan melindungi telur dari kekeringan, hingga saatnya menetas dan kecebongnya keluar berjatuhan ke air.
Di saat musim kawin ini, beberapa katak jantan menunjukkan sikap agresif terhadap kehadiran cahaya senter dengan menghampiri dan bertengger dekat cahaya, dan lalu bersuara. Bunyi: pro-ek.. wrok!... krot..krot..krot, mirip orang mempergesekkan giginya.
Katak pohon ini diketahui menyebar di India, Burma, Tiongkok Selatan, Kamboja, Laos, Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaya, Nikobar, Mentawai, Sumatra, Borneo, Filipina, Sulawesi, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, hingga ke Timor.
D. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah katak berupa system peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada system peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium.
Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. selanjuntnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dank e otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katakmemiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sitem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran limfe. System peredaran limfe berperdan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah.
E. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan katak, terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung usus, dan kloaka. Lidah pada katak digunakan untuk menangkap mangsa. Makanan dari mulut masuk ke dalam lambung melalui kerongkongan. Di dalam lambung makanan di cerna, kemudian masuk ke dalam usus. Di usus, zat makanan diserap. Sisa makanan dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara tiga saluran, yaitu saluran pencernaan, saluran ekskresi, dan saluran alat kelamin.
F. Sistem Pernapasan
Alat pernapasan pada katak, berupa paru-paru, kulit, dan insang. Pada stadium larva (berudu), hewan ini bernapas dengan insang luar. Insang luar berupa tiga pasang lipatan kulit yang banyak mengandung pembuluh kapiler darah. Oksigen yang larut dalam air di sekeliling insang berdifusi ke dalam kapiler-kapiler darah dan berdar ke seluruh jaringan tubuh. Karbondioksida dibawa kembali oleh darah ke alat pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Paru-paru katak berjumlah sepasang. Struktur paru-paru katak berupa kantong tipis yang elastis, dilengkapi dengan lipatan-lipatan pada permukaan dinding dalamnya yang berguna untuk memperluas permukaan. Pada permukaan dinding dalam terdapat kapiler-kapiler darah yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paruke jaringan-jaringan lain dan melepas karbon dioksida ke paru-paru.
Mekanisme pernapasan katak
Pada saat katak berinspirasi atau menghirup oksigen dan berekspirasi mengeluarkan karbom dioksida, mulut katak selalu dalam keadaan tertutup. Pernapasan pada katak diatur oleh kontraksi dan relaksasi otot perut dan otot rahang bawah.
a. Inspirasi
Mula-mula tenggorokan bergerak ke bawah sehingga rongga mulut membesar. Hal ini menyebabkan udara masuk melalui lubang hidung ke rongga mulut. Kemudian lubang hidung tertutup oleh diikuti dengan berkontraksinya otot rahang bawah yang menyebabkan rongga mulut mengecil.
Dengan mengecilnya rongga mulut, udara terdorong masuk ke paru-paru. Di paru-paru, oksigen diikat oleh kapiler darah lalu diedarkan ke seluruh tubuh.
b. Ekspirasi
Fase ini diawali dengan mengendurnya otot rahang bawah dan berkontraksinya otot perut, sehingga paru-paru menegcil dan udara terdorong ke rongga mulut. Sementara itu, celah tekak menutup sehingga terjadi kontraksi rahang bawah. Akibatnya, rongga mulut mengecil sehingga mendorong udara kaya oksigen.
Pernapsan dengan kulit berlangsung pada ampbibia sewaktu di darat dan di air. Kulit katak selalu basah agar dapat berfungsi sebagai alat pernapasan. Kulit katak sangat tipis, mengandung kapiler darah dan dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar penghasil lendir di bagian dermis dan di bawah kulit.
G. Sistem Ekskresi Katak
Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal berwarna merah kecoklat-coklatan. Ginjal sebagai alat penyaring akan mengeluarkan zat sisa, yaitu garam-garam mineral dan cairan dari darah. Saluran ekskresi katak merupakan sepasang saluran yang akan bermuara di kloaka. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidak.
H. Sistem Saraf Katak
Sistem saraf terdiri dari otak sebagai pusat penglihatan berkembang lebih baik sehingga memiliki penglihatan yang baik.
I. Sistem Indera Katak
Mata katak memiliki kelopak mata. Mata katak memiliki selaput tidur (membran niktitans) yang berfungsi melindungi mata dari gesekan ketika berda di air serta menjaga mata agar tetap lembap ketika berada di darat.
J. Reproduksi

Pada saat bereproduksi katak dewasa akan mencari lingkungan yang berair. Disana mereka meletakkan telurnya untuk dibuahi secara eksternal. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan mencari nutrisi yang dibutuhkan dari lingkungannya, kemudian berkembang menjadi dewasa dengan bentuk tubuh yang memungkinkannya hidup di darat, sebuah proses yang dikenal dengan metamorfosis. Tidak seperti telur reptil dan burung, telur katak tidak memiliki cangkang dan selaput embrio. Sebaliknya telur katak hanya dilindungi oleh kapsul mukoid yang sangat permeabel sehingga telur katak harus berkembang di lingkungan yang sangat lembab atau berair





BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan :
1. Katak termasuk dalam kelas amphibia
2. Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda.
3. Saluran pencernaan katak terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung usus, dan kloaka.
4. Alat pernapasan pada katak berupa paru-paru, kulit, dan insang.
5. Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang.
6. Sistem saraf pada katak terdiri dari otak. Otak tengah lebih berkembang sehingga memiliki penglihatan yang baik.
7. Reproduksi pada katak terjadi secara eksternal dan cara ovipar dengan perilaku ampleksus.
B.Saran
Makalah yang saya buat belum sempurna sesuai yang diharapkan. Masih terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan.Karena,saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari khilaf / kesalahan, kelebihan itu hanya milik Allah SWT semata.
Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak atau pembaca demi perbaikan di masa mendatang

DAFTAR PUSTAKA

Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya
Sukiya.2005.Biologi Vertebrata.Malang : UM Press
Campbell, N.A, J.B. Reece, and L.G Michael. 2000.
Concept and Connection. 3rd ed. Addison Wesley Longman Inc. 809p
Lytle,Charles.1976.General Zoology. Mc. Graw Hill : London.

http://riezkiy.blogspot.com/2009/06/katak.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kodok_dan_katak
http://www.crayonpedia.org/mw/6._Sistem_Peredaran_Darah_pada_Vertebrata_11.2
Continue Reading

MAKALAH ZOOLOGI VERTEBRATA “KODOK HIJAU”

| 1comments

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Dalam kehidupan ini tak lepas dari interaksi antar makhluk hidup. Seperti halnya katak, yang memiliki peranan dan dimanfaatkan manusia sebagai bahan makanan, objek penelitian, dan banyak lagi.
Sebelumnya telah kita pelajari dalam tutorial praktikum biologi bahwa pengelompokkan hewan secara garis besar terbagi mejadi dua. Kita telah mengenal hewan invertebrata (tidak bertulang belakang) dan hewan vertebrate (bertulang belakang).
kodok Hijau dikelompokkan kedalam kelas amphibia dan dikelompokkan lagi menjadi 3 subkelas yaitu : Stegocephala, Caudate, dan Salienta ( Anura ). Nama latinnya Rana cancrivora. Secara garis besar bentuk daripada katak yaitu badan yang ditutupi kulit yang basah dan lembab, warna tubuh hijau, warna varian lainnya kuning, merah, hitam dan corak kombinasi warna-warna tadi. Kulitnya dilapisi mucous atau lendir. Jantung ( cor ) terdiri dari 3 ruangan yaitu : 2 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik). Respirasinya dengan paru-paru dan kulit.
B. Rumusan Masalah

F. Morfologi Katak Hijau
G. Sistem Pencernaan Rana cancrivora
H. Sistem Peredaran Darah Rana cancrivora
I. Sistem Respirasi Rana cancrivora
J. Sistem Urogenital Rana cancrivora
C. Tujuan
Untuk mengetahui morfologi katak hijau, dan sistem-sistem yang bekerja di dalam tubuh katak hijau


BAB I
PEMBAHASAN

A. Morfologi Kodok Hijau


Kodok hijau spesies baru yang diperkirakan masuk ke dalam kelompok jenis katak hijau (Litoria sp. Nov), Tubuh katak terdiri dari caput (kepala), truncus (badan), extremitas (anggota badan). Pada caput (kepala) terdiri dari maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah), nares anteriorus (nares externa) lubang hidung luar sepasang dan menembus ke cavum oris (rongga mulut), organon visus (mata) : bentuknya besar dan mempunyai palpebra superior (kelopak mata atas), palpebra inferior (kelopak mata atas). Membrana nictitans (selaput mata), pupil mempunyai bentuk seperti belah ketupat, irisnya berwarna keemas-emasan, membrana tympani ( gendang telinga) ,dan anulus tympanicus.
Pada bagian truncus (badan) terdiri dari dermal (kulit), daerah truncus memiliki plicae dermales dorsolaterales yaitu lipatan yang terbentuk oleh penebalan kulit, anus (lubang pengeluaran). Pada bagian extremitas terdiri dari anggota gerak depan (e. Anterior) dan anggota gerak belakang (e. Posterior). Pada bagian anterior terdiri dari brachium (lengan atas), antebrachium (lengan bawah), manus (telapak). Sedangkan pada bagian posterior terdiri dari femur (paha), crus (betis), pes (telapak kaki)
(Rana cancrivora) kodok hijau termasuk kedalam kelompok vertebrate. Katak sendiri dikelompokkan kedalam kelas amphibia dan dikelompokkan lagi menjadi 3 subkelas yaitu : Stegocephala, Caudate, dan Salienta ( Anura ). Nama latinnya Rana cancrivora. Secara garis besar bentuk daripada katak yaitu badan yang ditutupi kulit yang basah, lembab dan terdapat kelenjar-kelenjar, warna tubuh hijau, warna varian lainnya kuning, merah, hitam dan corak kombinasi warna-warna tadi. Kulitnya dilapisi mucous atau lendir.
Pada dasarnya tubuh kodok hjau dibagi menjadi tiga bagian, yakni kepala (caput), badan ( truncus), dan anggota gerak (extremitas). Pada bagian caput terdapat celah mulut (rima oris) yang dibangun oleh maxilla dan mandibula. Lubang hidung luar (nares externa) yang berjumlah sepasang dan menembus sampai ke rongga mulut. Mata (organon visus) yang besar. Pada mata terdapat selaput mata khas pada kodok hijau, yakni membrana nictitans. Seain itu juga terdapat pupil, iris dan sepasang kelopak mata pada masing-masing mata (atas dan bawah).
Pada bagian truncus kodok hijau, ditutupi kulit yang selalu basah, halus, berlendir, dan terdapat kelenjar-kelenjar seperti kelenjar yang menghasilkan pigmen warna kulit katak dan kelenjar yang menghasilkan mucous.
Daerah truncus yang dilapisi kulit, memiliki tekstur kulit yang berlipat-lipat yang terbentuk dari penebalan kulit. Ada lipatan yang menjulur sepanjang punggung yang disebut juga plicae dermales dorsolateralis dan ada juga lipatan kulit yang tidak teratur di bagian-bagian samping-punggung katak ¬yang disebut juga plicae dermales longitudinale. Anus/lubang pengeluaran sisa pencernaan dan peneluaran zat-zat eksresi, terdapat pada ujung posterior tubuh.
Pada bagian extremitas terdiri dari anggota gerak depan (e. Anterior) dan anggota gerak belakang (e. Posterior). Anggota gerak depan berjumlah sepasang, masing masing mempunyai bagian, yakni lengan atas “brachium” (disokong oleh os humerus), lengan bawah “antebrachium” (disokong oleh os radio-ulna), dan telapak “manus” ( disokong oleh os carpus dan os metacarpus). Pada bagian extremitas anterior memiliki 4 buah jari-jari (digiti) tidak ditemukan selaput renang (membrana digiti). Anggota gerak belakang juga berjumlah sepasang, masing masing mempunyai bagian, yakni paha “femur” (disokong oleh os femur), kaki bawah-betis “crus” (disokong oleh os tibia-fibula), dan telapak kaki “pes” (disokong oleh os tarsus dan os metatarsus). Pada bagian extremitas posterior memiliki 5 buah jari-jari (digiti) dan memiliki selaput renang (membrana digiti).
B. Sistem Pencernaan Rana cancrivora
Saluran pencernaan kodok hijau terdiri atas mulut (oris), pharynx, kerongkongan (oesofagus), lambung (ventrikulus), usus (intestinum), dan cloaca. Rongga mulut (cavum oris) dibentuk oleh rahang atas (maxilla) dan rahang bawah (mandibula) yang terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati, kandung empedu, dan pancreas.
Gigi tumbuh pada rahang atas dan langit-langit. Gigi yang tumbuh di langit-langit dan berbentuk huruf V disebut gigi vormer. Setiap kali tanggal, akan tumbuh gigi baru sebagai ganti. Selain itu juga, terdapat gigi-gigi halus yang tersusun dipinggir maxilla, yakni dentes maxillaris. Lidah pada katak bercabang dua (lingua bifida), berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Jika ada serangga ituakan melekat pada lidah yang berlendir. Sesudah masuk mulut, makanan ditelan melewati kerongkongan menuju lambung. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk ke usus. Dinding usus mengandung kapiler darah dan di sini sari-sari makanan diserap. Selanjutnya sisa makanan didorong keluar menuju kloaka
C. Sistem Peredaran Darah Rana cancrivora

Sistem peredaran darah pada kodok hijau (Rana cancrivora) termasuk sistem peredaran darah tertutup dan ganda. Jantung katak terbagi menjadi tiga ruangan, yakni serambi kiri dan kanan serta satu bilik. Darah dari seluruh tubuh yang telah banyak mengambil CO2 dari jaringan mengalir ke sinus venosus dan kemudian masuk ke serambi kanan. Dari serambi kanan, darah mengambil ke bilik, kemudian darah dipompa ke luar melalui arteri pulmonalis. Selanjutnya darah mengalir melalui : arteri pulmonalis à paru-paru (terjadi difusi O2) à vena pulmonalis à serambi kiri. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah kecil. Kemudian darah masuk ke bilik dan mengalir melalui : bilik à konus arteriosus à aorta ventralis à seluruh tubuh.
Di dalam bilik jantung, darah kotor (banyak kandungan CO2) dari serambi kanan bercampur dengan darah bersih (kaya O2) dari serambi kiri. Hali ini akan mempengaruhi efisiensi suplai oksigen.
Dengan demikian, peredaran darah kodok hijau merupakan peredaran darah ganda, yaitu pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian ke jantung lagi, dan kedua darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh lagi.
D. Sistem Respirasi Rana cancrivora
Pada kodok hijau, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, kodok hijau bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, kodok hijau bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.
Kodok hijau mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.
E. Sistem Urogenital Rana cancrivora
Kodok hijau mempunyai urogenitalia atau alat kelamin yang terdapat pada jantan dan betina diantaranya : Organa genitalia masculina (alat kelamin pada jantan)
Testis : sepasang, letaknya berdekatan dan ventral dari ren, alat penggantungnya disebut mesorchium. Spermatozoa yang dihasilkan testis ini dialirkan melalui beberapa saluran kecil yaitu vasa efferentia, yang kemudian dibagian anterior dari ren berhubungan dengan tubuli urinferi, terus mengalir ke bawah dan bersatu dengan ureter.
Ductus urospermaticus. Vesicula seminalis Corpus adiposum (badan lemak) : sepasang, masing-masing terdapat pada bagian anterior testis atau ovarium (terdapat pada jantan dan betina), warna putih-kuning, merupakan persediaan kalori pada musim kawin (Breeding season) atau pada waktu hibernation (tidur musim dingin).Organa genitalia femina (organ kelamin betina), terdiri dari Ovarium : sepasang, penghasil ova, ventral dari ren dan alat penggantungnya disebut mesovarium. Ova yang masak dilepaskan kedalam coelom, kemudian masuk kedalam. Oviduct : saluran telur, sepasang, kiri-kanan dari ren, berbelit-belit dan mempunyai bagian-bagian. Ostium : ujung dari oviduct, disebelah kiri dan kanan dari oesophagus.
Infundibulum Uterus : bagian oviduct yang membesar, posterior dari oviduct
Sistem reproduksi pada kodok hijau pembuahannya terjadi secara eksternal, artinya penyatuan gamet jantan dan gamet betina terjadi di luar tubuh. Pada pembuahan eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena kemungkinan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara internal.
Pada kodok hijau betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau kita membedah kodok hijau betina yang sedang bertelur, kita akan menjumpai bentukan berwarna hitam yang hampir memenuhi rongga perutnya, itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel telur, jumlahnya mencapai ribuan.
Pada kodok hijau betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang berfungsi sebagai tempat ”pegangan” bagi kodok hijau jantan ketika mengadakan fertilisasi. Hal ini diimbangi oleh kodok hijau jantan dengan adanya struktur khusus pada kaki depannya, yaitu berupan telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk memegang erat kodok hijau betina ketika terjadi fertilisasi.


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
tubuh Rana cancrivora terdiri atas tiga bagian yaitu : Kepala (Caput), Dada (thorax) dan anggota gerak (extremitas) Kepala terdiri atas mata (organon sus), rongga mulut (cavumoris), cekung hidung (Fovea nasalis) dan tutup insang (Apparatus operculare). Bagian Trunchus (Badan) Terdapat : sisik (Squama) dengan tipe cycloid, sirip (pinnae) yang terdiri atas sirip dada (pinnae torakhalis), sirip dubur (Pinnae analis), Sirip perut (p.Abdominalis), sirip ekor (p.caudalis) dan sirip punggung (pinn dorsalis). Selain itu juga terdapat gurat sisi (linea lateralis) yang membujur di sepanjang kedua sisi tubuh sampai ekor. Ekor hanya terdapat sirip belakang saja.
Ikan mas memiliki insang sebagai alat pernafasan. Jantung ikan terdiri dua ruang (satu atrium dan satu ventrikel). Ikan berkembang biak secara ovipar atau bertelur. Fertilisasi ikan terjadi secara eksternal yakni pembuahan yang terjadi diluar tubuh ikan yaitu di dalam air. Sebelum membedah tubuh ikan, harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Kulit ikan dibersihkan agar lumpur atau kerikil hilang Posisi ikan dihadapkan ke arah kiri
Bersihkan sisik ikan, agar dapat dilihat susunan otot ( Myomer ).
Sectio mulai dari belakana anus ( jangan memotong anus atau papilla urogenitalis ), kemudian ke dorsal ( atas ) dan ke depan sampai ke apparatuss opercularis kemudian ke bawah dan selanjutnya ke belakang atau sampai cranial atau depan anus.Tulang rusuk dipotong, agar dapat melihat organ-organ bagian dalam.
B. Saran
Sosialisasi hewan-hewan yang sangat produktif sangat diperlukan oleh masyarakat kita, seperti hewan pada percobaan ini yakni, katak. Kurangnya pengetahuan mengenai pemanfaatan dari Rana cancrivora manyebabkan masyarakat kurang memahami betapa penting dan banyaknya manfaat dari katak bagi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Sujadi, Bogod.2004. Biology of Science. Trunobio : Bogor.
Campbell, N.A, J.B. Reece, and L.G Michael. 2000.
Concept and Connection. 3rd ed. Addison Wesley Longman Inc. 809p
F. Lytle,Charles.1976.General Zoology. Mc. Graw Hill : London.
Continue Reading

Makalah Zoologi "Iguana"

| 2comments

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan ini tak lepas dari interaksi antar makhluk hidup. Seperti halnya katak, yang memiliki peranan dan dimanfaatkan manusia sebagai bahan makanan, objek penelitian, dan banyak lagi.
Sebelumnya telah kita pelajari dalam tutorial praktikum biologi bahwa pengelompokkan hewan secara garis besar terbagi mejadi dua. Kita telah mengenal hewan invertebrata (tidak bertulang belakang) dan hewan vertebrate (bertulang belakang).
Reptil (bahasa latin reptile=ular) termasuk dalam kelas reptilian dan beranggotakan 6000 speses. Hewan ini diyakini berasal dari perkembangan nenek moyang amfibi pada periode Permian. Reptil mendominasi kehidupan di bumi lebih kurang 170 juta tahun sejak era mesozoik, kemudian kebanyakan diantaranya mati. Reptil adalah vertebrata pertama yang menyesuaikan diri terhadap kehidupan di tempat yang kering. Reptil memiliki sifat autotomi, yaitu dapat memotong ekornya apabila dalam keadaan bahaya. Sisiknya merupakan eksoskeleton dari zat tanduk yang berasal dari epidermik. Salah satu bentuk penyesuaian hewan terrestrial adalah cara bereproduksi yang tidak bergantung pada air di sekelilingnya. Reptil melakukan fertilisasi secara internal dan menghasilkan telur yang dilindungi oleh cangkang. Telur yang dihasilkan merupakan telur amneotik. Karena mengandung amnion Tubuh reptil terdiri dari tiga bagian yaitu: kepala, leher, badan, dan ekor.Bagian kepala terbentuk seperti pyramid, dan bila dibandingkan dengan tubuhnya ukurannya relatif kecil. Reptil darat umumnya mempunyai kelenjar pencernaan di mulut yang baik.. Kelenjar-kelenjar ini antara lain di daerah fasial, lingual dan sub lingual.
Anggota reptil hanya diemukan pada bagian bumi yang hangatkarna hewan ini tidak memiliki mekanisme pengaturan panas tubuh (termoregulasi).Sebagai mahluk ektoterm,maka reptil lebih banyak berkembang pada lingkungan yang temperaturnya rendah.Selama beraktifitas,reptil mampu mengatur tempratur tubuhnya dengan menggunakan radiasi sinar matahari dan radiasi panas dari tanah dengan cara mengendalikan periode penempatan dirinya pada beberapa sumber panas sehinggaa tempratur tubuhnya dapat dijaga dengan konstan.pengaturan panas.Jika ata-rata tempratur udara tinggi maka reptil hanya sedikit bergantung pada radiasi.
Kisaran temperatur tubuh ekstrim untuk reptil adalah antara 11 C-46,5 c.aMeskipun kekerabatan reptil lebih dekatdengan burung,keragaman struktur reptilia lebih besar daripada aves.reptil telah kehilangan spesialisasinya untuk hidup diperairan diantaranya insang,pasangan organ lateral dan kelenjarmokusa eksternal.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah :
1. Apa Definisi dan klasifikasi dari Iguana?
2. Bagaimana deskripsi dari Iguana?
3. Bagaimana Sistem Integument pada Iguana ?
4. Bagaimana Sistem Indra pada Iguana?
5. Bagaimana Sistem Musculus pada Iguana
6. Bagaimana Sistem Sirkulasi pada Iguana?
7. Bagaimana Sistem ekskresi pada Iguana?
8. Bagaimana Sistem pencernaan pada Iguana?
9. Bagaimana Sistem Respirasi pada Iguana?
10. Bagaimana sistem reproduksinya?

C. Tujuan
Untuk dapat mengetahui definisi dan klasifikasi dari Iguana dan morfologi serta sistem-sistem yang bekerja di dalam tubuh Iguana



BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Iguana merupakan salah satu jenis kadal (lizard), iguana banyak ditemukan di kawasan tropis Amerika selatan, amerika tengah dan karibia. Iguana mempunyai keunikan sendiri dibandingkan jenis kadal lainya yaitu salah satu jenis kadal herbifora atau dikenal dengan memakan tumbuh-tumbuhan.

Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Sauropsida
Order : Squamata
Sub ordo : Iguania
Keluarga : Iguanidae
Genus : Iguana
Spesies : Iguana Antilles Kecil, I. delicatissima
Iguana Hijau, I. iguana
B. Deskripsi
Pertama kali mereka disebutkan oleh seorang naturalis berkebangsaan Austria Josephus Nicolaus Laurenti pada tahun 1768. Ada 2 spesies yang berbeda dari jenis kadal ini: iguana hijau dan iguana Antilles Kecil
 Struktur tubuh
Iguana juga memiliki postur tubuh yang menarik diantaranya warna dan bentuk badan unik. lipatan kulit di bawah rahang, sekumpulan kulit yang mengeras yang berderet di punggungnya hingga ekor, Mereka sering kali sulit untuk diketahui keberadaannya karena kemampuan mereka untuk menyatu dengan lingkungannya. Kulit salah satu jenis ini tidak dapat berubah warna seperti yang dilakukan bunglon dalam upayanya menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hanya ada bagian kulit tertentu saja yang bila terkena sinar matahari langsung akan berubah warna menjadi lebih gelap.
 Kaki
Kaki depannya didekapkan sepanjang badan, sedangkan ekornya yang panjang dan kuat digerakkan kiri kanan seperti pendayung. Kakinya pendek, tetapi kokoh. Kukunya kuat dan tajam sebagai alat penggali dan pemanjat. Di lehernya terdapat gelambir kulit yang lebar. Gelambir ini berfungsi sebagai alat pengatur suhu tubuh. Iguana juga memiliki jengger yang sangat nyata dan kuat berbentuk seperti duri dari garis tengah leher bagian belakang memanjang ke punggung. Iguana merupakan kadal yang pandai berenang dan memanjat, kebiasaannya tersebut digunakan untuk melindungi diri dari predator yang akan memangsa mereka.
 Mata
Memiliki "mata ketiga" di kepalanya. Mata ini disebut sebagai mata parietal, yang mirip seperti tonggak di atas kepalanya.
 Sisik
Di belakang lehernya ada sisik kecil yang menyerupai paku panjang, dan disebut tuberculate scale. Iguana juga memiliki sisik besar bundar di pipinya yang disebut sebagai selubung subtimpani.

 Perbedaan Iguana jantan dan Iguana betina
Iguana jantan:
• Jengger lebih panjang
• Tubuh lebih besar
• Wama kulit lebih terang
• Kepala lebih besar
• Terdapat jakun
Iguana betina:
• Jengger lebih pendek
• Tubuh lebih kecil
• Warna kulit lebih terang
• Kepala kecil
Iguana jantan maupun hetina mempunyai sederetan lubang sangat nyata yang herjajar di sebelah bawah kedua sisi pinggulnya. Deretan lubang ini sebenarnya merupakan kelenjar yang mengeluarkan semaeam bahan lilin lembek (wax). Kelenjar ini dipergunakan untuk menandakan wilayah sebagai pengenal dan tanda komunikasi antara iguana. Deretan lubang pada iguana jantan dewasa berkembang lebih menonjol ke luar dibanding betina. Perkembangan tonjolan ini dipergunakan untuk mempererat pelukan jantan pada betina saat kopulasi
 Temperature
Iguana berasal dari tempat yang bersuhu tropic dan perlu tempat yang hangat, Suhu yang baik adalah 26 C s/d 29 C, tempat berjemur 32 C s/d 35 C dengan Kelembabannya adalah 65 % - 75 %
 Makanan
Iguana senang makan makanan sumber protein hewani dari mangsa hidup seperti jangkrik, cacing, atau anak tikus.
C. Sistem Integument
Integument adalah jaringan penutup permukaan, seperti kulit dan mukosa Yang tidak mengandung kelenjar keringat.. Lapisan terluar dari integument yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah.
Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis yang terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam-macam..Sisik iguana dikelompokkan kedalam sisik granual,sikloid,quadrangular atau mucromate dan sisiknya halus dan kasar
D. Sistem Respirasi
Mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya disokong oleh sejumlah cincin cartilago.Larinx terletak di ujung anterior trachea. Dinding larinx ini disokong oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea.
Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri. Pulmo lacertilia dan ophidia ialah relatif sederhana. Pada beberapa bentuk, bagian internal pulma terbagi tidak sempurna menjadi 2 bagian, ialah bagian anterior berdinding saccuter sedang bagian posterior berdinding licin, tidak vasculer dan berfungsi terutama untuk reservoir.
E. SISTEM INDRA
 Indra penglihatan
Iguana memiliki penglihatan yang baik dan bisa melihat bentuk, bayangan, warna, dan gerakan dengan jarak yang jauh. Iguana menggunakan matanya untuk mengenali lingkungan dan makanannya. Mereka juga menggunakan matanya untuk berkomunikasi dengan anggota spesies yang sama. Mereka merespon rangsangan visual berupa warna seperti jingga, kuning, merah muda, dan biru yang terdapat pada substansi makanan mereka. Untuk mengenali makannya iguana juga menggunakan lidahnya sebelum mereka memakannya. Iguana termasuk hewan territorial dan cara mereka berkomunikasi dengan yang lain adalah menggunaka mata dan gerakan kepalanya.
 Indra Pendengaran
Telinga iguana disebut timpanum, yang merupakan gendang telinga iguana dan terdapat di kanan atas selubung subtimpani dan di belakang mata. Ini adalah bagian tubuh iguana yang amat tipis dan lembut, dan amat penting untuk pendengarannya.
F. Sistem Pencernaan (Digestorium)
Sistem pencernaannya antara lain :
1) Tractus Digesntivum terdiri dari cavum oris, pharynx, esophagus, vetriculus, intestinum tenve, cecum, intestinum crassum dan cloaca. Didalam cavum oris terdapat dentes yang berbentuk canus. Dentes ini berbentuk pleurodont, artinya menempel pada sisi samping gingiva, sedikit melengkung ke arah medial cavum oris. Pada mabouya tidak kita jumpai dentes palatini. Selain itu dalam cavum oris terdapat lingua yang berpangkal pada Os hyldeum di sebelah caudal cavum oris, ujungnya bersifat befida.
2) Ventriculus pada mabouya ini berdinding musular yang tebal dari bentuk cylindris. Intestinum crassum berfungsi sebagai rectum. Cecum merupakan batas antara instestinum tenve dan intestinum crassum.
3) Glandula digestaria, terdiri dari hepar dan pancreas, empedu yang dihasilkan oleh hepar ditampung kantong yang disebut vesica fellea. Hepar terdiri atas 2 lobi, yaitu sinister dan dekter dan berwarna coklat kemerahan. Vesica fellea terletak pada tapi coudal lobus dexter hepatis. Pancreas terletak dalam suatu lengkung antara ventriculus dan duodenum. Ductus cysticus dari vesica fellea menuju jaringan pancreas bergabung dengan ductulli pancreatici, kemudian keluar menjadi satu ductus yang besar disebut hepato-pancreaticus atau ductus choledochus yang bermuara pada duodenum. Ventriculus terikat pada dinding tubuh dengan perantaraan suatu alat penggantung yang disebut mesogastrium. Kemudian alat penggantung instestinum tenue disebut mesenterium, alat penggantung intestinum crassum (rectum) disebut mesorectum. Antara permukaan dorsal hepar dan ventriculus terdapat suatu lipatan tipis yaitu omentum gastrohepaticum. Omentum ini melanjutkan diri ke caudal disebut omentum duodeno-hepaticum yang menghabungkan hepar dengan duodenum.

G. Sistem Musculus
Memiliki sistem otot daging lebih kompleks karna otot daging harus mendukung tubuh didaratan yang bersifat lebih berat dan untuk gerakan-gerakan yang bersifat epat
H. Sistem Sirkulasi
Cor terletak di medial, di bagian cranioventral rongga thorax. Ia terdiri dari 2 atria, yaitu atrium dextrum dan sinistrum, 2 ventriculus yaitu ventriculus dexter serta ventriculus sinister, dan sinus venosus.
Atrium dextrum dipisah dengan atrium sinistrum oleh septum atriarum. Antara atrium dan ventriculus ada sekat yang disebut apertura atriovenricularis dengan katup valvula atrioventricularis.Ventriculus dexter dipisah dari ventriculus sinister oleh septum ventriculorum ialah tidak sempurna sehingga darah di ventriculus dexter dan sinister untuk sebagian masih tercampur.
Dari ventriculus dexter keluar areus aortae sinister yang membelok ke kiri, dan arteria pulmanalis yang bercabang dua masing-masing ke pulmo. Dari ventruculus sinister keluar arcus aortae dexter yang membelok ke kanan dan mempercabangkan sebuah arteria yang berjalan ke arah cranial yaitu arteria carotis communis. Arteria carotis communis ini akan bercabang dua menjadi arteria carotis communis dexter dan sinister yang masing-masing baik dexter maupun sinister akan bercabang lagi menjadi arteria carotis externa dan interna.Arteria carotis communis interna kiri akan membuat suatu hubungan dengan arcus aortae sinister. Arcus aortae dexter dan sinister, masing-masing berjalan ke caudal dan keduanya bertemu di medial untuk menjadi satu pembuluh yang besar disebut aorta dorsalis.
Sebelum kedua arcus aortae ini bertemu, arcus aortae dexter terlebih dulu mempercabangkan arteria esophagus yang menuju ke esophagus, kemudian juga mempercabangkan arteria subelavia dexta dan sinistra yang menuju ke extremitas anterior.
Sinus venosus menerima darah dari vanae besar, ialah vena cova superior dexta dan sinistra, dan vena cava inferior yang datang dari bagian caudal tubuh setelah menerima vena hepatica terlebih dulu. Dari sinus venosus darah kemudian menuju ke atrium dextrum. Yang masuk ke atrium sinistrum ialah vanae pulmonalis yang berisi darah arterial dari pulmo.
I. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.mengekuarjan sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih.
J. Reproduksi
 Jantan
a) Memiliki alat kelamin khusus : Hemipenis
b) Sepasang testis
c) Memiliki epididimis
d) Memiliki vas deferens
 Betina
a) Memiliki sepasang ovarium
b) Memiliki saluran telur (oviduk)
c) Berakhir pada saluran kloaka
Merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Perkembangbiakan bersifat ovovivipar,telur kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. iguana betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. iguana jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan iguana mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Ovum iguana betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.








BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Iguana merupakan salah satu jenis kadal (lizard), iguana banyak ditemukan di kawasan tropis Amerika selatan, amerika tengah dan karibia. Iguana merupakan salah satu jenis kadal herbifora atau dikenal dengan memakan tumbuh-tumbuhan. Iguana memiliki postur tubuh yang menarik diantaranya warna dan bentuk badan unik.
Sistem Integument tediri dari kulit dan mukosa yang tidak mengandung kelenjar keringat.Sistem Indra meliputi: Indra penglihatan,Indra Pendengaran.Sistem Musculus memiliki sistem otot daging.Sistem Sirkulasi memiliki Cor terletak di medial, di bagian cra nioventral rongga thorax. Ia terdiri dari 2 atria, yaitu atrium dextrum dan sinistrum, 2 ventriculus yaitu ventriculus dexter serta ventriculus sinister, dan sinus venosus.Sistem ekskresi berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka.Sistem pencernaannya antara lain :Tractus Digesntivum,Ventriculus,Glandula digestaria.Sistem Respirasi mempunyai trachea,Larinx bronchus kanan dan bronchus kiri, pulmo kanan dan pulmo kiri.Fertilisasinya terjadi di dalam .tubuh (fertilisasi internal).
B.Saran
Makalah yang saya buat belum sempurna sesuai yang diharapkan. Masih terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan.Karena,saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari khilaf / kesalahan, kelebihan itu hanya milik Allah SWT semata.
Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak atau pembaca demi perbaikan di masa mendatang


DAFTAR PUSTAKA

Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya
Sujadi, Bogod.2004. Biology of Science. Trunobio : Bogor.
Sukiya.2005.Biologi Vertebrata.Malang : UM Press
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/10/31/sistem-reproduksi-vertebrata/
http://ksh.biologi.ugm.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=8&Itemid=20

http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_IX_ANIMALIA
http://en.wikipedia.org/wiki/Iguana
doveindonesia.wordpress.com
Continue Reading
Powered by Blogger.

Entri Populer

Negara PengunjuNg

free counters
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Rizal Suhardi Eksakta * - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger